BOOKIE TERPERCAYA |
PREVIEW Kualifikasi Piala Asia 2015 : Indonesia & China Dalam Tekanan Yang Berbeda
Indonesia buth menang bila ingin tetap lolos, China diharuskan publik sendiri untuk menang melawan Indonesia.
Lanjutan kualifikasi Piala Asia 2015 Group C akan kembali mempertemukan China sebagai tuan rumah, menjamu Indonesia dengan predikat sebagai juru kunci klasemen sementara, di stadion Shaanxi, Xi'an, Jumat, 15 November pukul 18.00 WIB. Keduanya masih memiliki peluang untuk lolos, walau untuk Indonesia yang baru memperoleh satu poin tentu memiliki peluang lebih kecil dari China yang sudah mengemas empat poin dan duduk di posisi dua klasemen.
Indonesia sesungguhnya tidak begitu cukup persiapan semenjak awal kualifikasi Piala Asia 2015 dimulai, kurangnya uji coba dan bongkar pasang pemain serta pelatih turut menjadi faktor dari rentetan hasil mengecewakan di dua laga pertama. indonesia harus takluk kala bertandang ke Irak 1-0 di bulan Februari, lalu kandas 2-1 oleh Arab Saudi di kandang sendiri pada bulan Maret.
Namun hasil imbang yang diperoleh pada pertemuan pertama dengan China di Stadion Gelora Bung Karno memberi optimisme tersendiri. Jacksen Fereirra Tiago pun merasakan timnas Garuda mengalami peningkat6an secara bertahap lewat latihan yang terus dilakukan . Kekompakan Indonesia yang mulai tumbuh pun terlihat pada saat berhasil menumbangkan Kyrgzstan dengan skor mencolok 4-0 di GBK (1/11).
Pada kemenangan tersebut muncul aktor baru dalam skema racikan Jacksen. Hasyim Kipuw di plot untuk menggantikan performa mengecewakan Yustinus Pae di sisi kanan pertahanan, Ahmad Jufriyanto yang lebih bertipe bertahan menggantikan posisi Slamet Nurcahyo yang tak memuaskan kala harus membuka ruang bagi Greg Nwokolo dan Boaz Salossa pada saat melawan China. Dan yang terakhir adalah dua nama yang merebut perhatian yakni Zulham Zamrun dan Samsul Arif Munip, keduanya padu di lini depan dan menjadi aktor kemenangan atas tim lemah Kyrgzstan.
Bukan hanya lakukan persiapan secara pemain, timnas Indonesia pun coba biasakan diri pada suhu8 dingin yang tak bersahabat bagi orang Indonesia. Timnas bertolak sejak sembilan November lalu ke Korea Utara untuk melakukan proses aklimatisasi terhadap cuaca dingin, dan sempat melakukan uji coba dengan klub April 25 Sports Club, yang mana timnas harus tunduk dengan skor 2-0.
Bagi China sebagai tuan rumah tentu lebih diunggulkan. China selalu mampu lolos ke putaran Final Piala Asia semenjak tahun 1976. Rekor pertemuan mereka dengan Indonesia pun sangat bagus. China mampu menang delapan kali dimana mereka mampu mencetak 32 gol ke gawang Indonesia dan hanya kejebolan sebiji gol. terkahir kali China ditahan imbang oleh indonesia (sebelum pertemuan di GBK) adalah 56 tahun lalu.
Hasil imbang kala bertandang ke GBK lalu ternyata menuai kritik keras, China dinilai sangat mengecewakan kala bermain imbang 1-1 di GBK, bahkan para media China menilai mereka nyaris saja kalah bila Greg bisa menyempurnakan peluang emas di penghujung laga, dan menilai China sudah terhantam jika bukan karena penjaga gawang Zeng Cheng tampil kokoh.
Media China menilai mereka terlalu meremehkan lawan seperti Indonesia, bahkan berkata "Mereka (timnas China) bermain layaknya Macan saat laga persahabatan, namun seperti cacing di laga formal." kecam surat kabar China Bandao News.
Ya, China dibawah pimpinan pelatih interim Fu Bo saat ini sedang dalam tekanan, China memang mampu bermain bagus pada laga persahabatan bersama Fu Bo. Namun laga formal belum sekalipun mereka menangkan. Fu Bo yang pada awalnya mendapat dukungan agar dikontrak menjadi pelatih permanen kini diragukan oleh publik China.
"Setelah gagal mengalahkan tim terlemah di grup C (Indonesia), bukan hanya tempat China di Piala Asia yang dalam bahaya, namun juga posisi Fu Bo sebagai pelatih." kecam surat kabar China Chongqing Morning Post.
Meski bertindak sebagai tuan rumah, China dalam tekanan yang lebih besar untuk menang. Publik mereka lebih keras terhadap penampilan buruk tim, dan ingin China melibas Indonesia di Stadion Shaanxi guna melanggeng ke Australia 2015.
Sedangkan Indonesia tentu tak dalam tekanan sebesar China. Publik pecinta sepakbola negeri ini lebih pengertian dan sudah pasrah menerima kenyataan bahwa timnas tanpa persiapan serius sejak awal untuk benar-benar bisa ke putaran final di Australia. Tapi apabila Indonesia bisa memanfaatkan tekanan pada kubu China dan memanfaatkan semua peluang yang ada, tentuk bukan tak mungkin China bisa ditaklukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar