Jumat, 25 Oktober 2013

Sejarah (26 Oktober 1958) : Barcelona 4-0 Real Madrid | 757SPORTNEWS| BOOKIE TERPERCAYA

 




Di jornada ketujuh musim 1958/59, kompetisi La Liga sudah menyuguhkan partai panas antara Real Madrid dan Barcelona, yang bertajuk El Clasico.

Madrid, yang memiliki Kopa, Alfredo Di Stefano, Puskas dan Gento dalam tim mereka, memenangkan enam laga awal, sementara Barcelona, yang dihuni nama-nama antara lain Ramallets, Segarra, Suarez, Evaristo dan Kubala baru kehilangan poin di laga tandang kontra Real Sociedad.

Seperti biasa, kunjungan Los Blancos ke Camp Nou selalu panas. Tiket habis terjual dan laga diprediksi akan berlangsung ketat, apalagi dengan Madrid mendominasi La Liga di beberapa musim sebelumnya. Tapi di luar dugaan, Blaugrana menyuguhkan salah satu penampilan terbaik mereka, memporak-porandakan pertahanan tim tamu dengan hat-trick Evaristo de Macedo.Gol pembuka dicetak Evaristo di menit ke-23, setelah menerima umpan matang dari Tejada. Tensi tinggi mulai terasa dan di menit ke-40 terjadi insiden yang melibatkan Rodri dan Puskas, namun peristiwa tersebut luput dari perhatian wasit Birigay Nieva.

26 Oktober 1958
Camp Nou, Barcelona
Wasit: Birigay Nieva
Gol: 1-0, Evaristo (23'); 2-0, Evaristo (67'); 3-0, Evaristo, (70'); 4-0, Tejada (88').
Barcelona: Ramallets, Olivella, Rodri, Gràcia, Flotats, Segarra, Tejada, Kubala, Evaristo, Suárez, Czibor.
Pelatih: Helenio Herrera

Madrid: 
Alonso, Marquitos, Santamaría, Lesmes II, Santisteban, Zárraga, Kopa, Rial, Di Stéfano, Puskas, Gento.
Pelatih: 
Luis Carniglia

Dengan skor 1-0 saat jeda, Los Blancos berpeluang besar mengejar ketinggal. Namun, The Catalans justru makin liar pada periode kedua. Di menit 67, Evaristo melakukan tusukan mematikan ke pertahanan Si Putih sebelum akhirnya mengalahkan kiper Alonso untuk menggandakan keunggulan tuan rumah.

Selebrasi tidak berhenti sampai di situ, tiga menit kemudian, Evaristo benar-benar menjadi mimpi burukLos Blancos. Berawal dari sebuah serangan balik yang dikomandoi Suarez, Evaristo lepas dari kawalan pemain belakang dan memaksa Alonso memungut bola dari gawang untuk ketiga kalinya. Melihat lini belakang yang gagal, Alonso terlihat geram.

Sayang, suka cita pertandingan harus ternoda dengan sebuah insiden jelang berakhirnya laga. Bentrokan antara Di Stefano dan Czibor memicu terjadinya keributan, keduanya saling pukul. Bukannya melerai, pemain lain dari kedua tim justru ikut 'meramaikan' ketegangan. Wasit akhirnya mengusir Czibor dan Santamaria, tokoh protagonis insiden tersebut.

Pertandingan masih menyisakan waktu 25 menit dan meski sempat terganggu dengan ketegangan antar pemain, Tejada menutup pesta tim Catalan di sisa dua menit pertandingan setelah melakukan solo run yang lagi-lagi membuat bek Madrid kebat-kebit.




Saya sudah memprediksi kemenangan 4-0 ini dan saya katakan itu kepada para pemain hingga berkali-kali.
- Helenio Herrera



Usai laga, pelatih Blaugrana ketika itu, Helenio Herrera membuat pernyataan: "Saya sudah memprediksi kemenangan 4-0 ini dan saya katakan itu kepada para pemain hingga berkali-kali. Saya yakin kami akan menggebuk Real Madrid karena saya tahu kelas, kebugaran dan moral pemain saya."

Konsistensi Barca sepanjang musim dibayar lunas dengan berakhirnya penantian selama lima musim beruntun, unggul empat poin dari Los Merengues di klasemen akhir, mencetak 96 gol dalam 30 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERITA TERBARU

Arsip Blog